Jakarta, Laundry Indonesia – Untuk pakaian pesta, jas atau baju-baju dengan bahan halus, biasanya kita mencucinya dengan mengirimnya ke binatu untuk di-dryclean. Tapi sebenarnya cara pencucian ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Bahan pelarut yang biasa dipakai untuk dry cleaning, yaitu perchloroethylene diketahui dapat menyebabkan kerusakan ginjal dan liver, serta gangguan sistem saraf.
Bahkan, menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika (EPA) zat perchloroethylene atau disebut dengan perc itu juga menyebabkan kanker. Di negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa, zat perc sudah dilarang sejak tahun 2006. Residu zat ini pada pakaian juga bisa membahayakan ginjal, kata Kho Tjin Hok, Lagoon Wet Cleaning Specialist dari Asia Pacific Eletrolux Professional dalam acara peluncuran Lagoon Advanced Care di Jakarta beberapa waktu lalu.
Ciri utama pakaian yang dicuci menggunakan perc, menurut Kho adalah meninggalkan bau seperti minyak tanah pada pakaian. Bahaya lainnya adalah bahan pakaian jadi mudah terbakar. Untuk pakaian berukuran kecil, sebenarnya kita bisa mencucinya sendiri dengan tangan. Tetapi, banyak juga bahan-bahan yang cukup merepotkan jika dicuci tangan, misalnya bahan wool, gaun pesta yang panjang, atau pun jas.
Saat ini tersedia alternatif pencucian bahan-bahan halus di binatu, yaitu wetcleaning. Berbeda dengan dry clean yang memakai zat-zat kimia, sabun yang dipakai dalam cara pencucian ini diklaim ramah lingkungan dan proses pencuciannya menggunakan kemampuan air. Metode “mencuci basah” ini pada dasarnya adalah proses pencucian pakaian yang butuh perlakuan khusus dengan mesin cuci yang mampu mencuci secara lembut. Mencuci gaun pengantin, bahan silk, velvet, kristal, dan bahan-bahan delicate lainnya lebih mudah dengan mesin cuci dengan perlakuan khusus.
Dry Cleaning Pada Laundry Kiloan
Sebenarnya berdasarkan survei pada laundry kiloan (menurut perspektif penulis) agak rancu karena pelanggan dan pemilik laundry sendiri belum paham menangani laundry dengan sistem dry clean. Pelanggan menaruh pakaian ke pihak laundry dan minta dry clean. Biasanya untuk laundry satuan semisal jas, gaun pengantin, kebaya atau lainnya. Pihak laundry sendiri tidak mempunyai pengetahuan dan alat yang memadai dalam menangani dry cleaning.
Perlu diketahui bahwa penanganan dalam teknik dry cleaning sendiri haruslah secure (aman) oleh karena itu dibutuhkan peralatan yang tepat dan penulis yakin tidak semua laundry memiliki peralatan yang memang harganya sangat mahal bahkan untuk skala laundry kiloan. Bahan pelarut pun memerlukan penanganan yang tepat karena salah penanganan bisa mengakibatkan kecelakaan kerja atau rusaknya baju pelanggan.
Lalu bagaimana mereka menyiasati bila pelanggan menginginkan baju di-dry clean? Apakah pihak laundry berterus terang saja bahwa pencucian dilakukan manual tapi berbohong dengan menuliskan spanduk dry cleaning?
Pingback: Ketahui Alat Dan Mesin Dry Cleaning Sebelum Anda Menjadi Dry Cleaner – Laundry Indonesia