Laundry Indonesia – Anda tentunya memperhatikan label dengan tulisan “dry clean only” pada pakaian kesayangan. Jenis pakaian terutama berbahan dasar wol, jas atau kebaya dengan payet terlalu riskan dicuci dengan mesin cuci biasa. Anda tentu harus mengenal peralatan dan mesin dry clean sebelum Anda benar-benar terjun dalam bisnis ini.
Kapan pelanggan butuh dry cleaning?
Kalau pakaian pelanggan terbuat dari bahan dasar tertentu seperti yang penulis sebutkan di atas maka sudah saatnya disarankan menggunaka jasa dry cleaner. Perawatan dengan label tertentu pastinya harus hati-hati apalagi dengan bahan kebaya berpayet yang rawan rusak. Tentu lebih baik diserahkan pada yang berkompeten dan profesional yang mengerti cara penanganannya.
Proses dry cleaning
Bagaimana sih proses dry cleaning tersebut? Kok mencuci tanpa media air, memangnya bisa? Seperti namanya betul dalam proses pencuciannya tidak menggunakan air. jadi benar-benar kering. Sebelum di-dryclean, pakaian terlebih dahulu dibersihkan noda-noda yang menempel di baju dengan teknik spotting dengan bahan kimia pembersih dan peralatan yang ada. Barulah pakaian tersebut dimasukkan ke dalam mesin dry cleaning dengan campuran bahan kimia pelarut cair perchloroethylene (biasa disingkat PCE) dan kemudian dikeringkan pada mesin yang sama.
Lakukan cek ulang dengan post-spotting untuk meyakinkan apakah masih ada noda yang menempel atau lupa untuk dibersihkan. Sebuah dry cleaning yang lengkap tentunya mempunyai peralatan dan teknik pembersih mulai dari uap, penyedot dan bahan kimia untuk hasil yang baik dan memuaskan pelanggan tentunya.
Sesudah rampung dibersihkan dari pencucian, langkah selanjutnya adalah menyetrika pakaian. Teknik menyetrika umumnya menggunakan peralatan modern dan cepat sehingga hasilnya sempurna. Pakaian diberi label dan dimasukkan ke dalam plastik agar bebas dari debu.
.
Dry clean tanpa mesin
Apakah ada sistem dry clean tanpa menggunakan mesin khusus dengan alasan modal terbatas? Seperti yang penulis kutip dari beberapa artikel yang betebaran di internet dengan cara teknik dry cleaning tanpa mesin tapi menggunakan vertical steamer dengan cara baju disemprotkan cairan kimia PCE (mereka menyebut perchloroethene) ke seluruh bagian khususnya yang sering mengeluarkan keringat layaknya lengan dan ketiak dan PCE juga disemprotkan untuk bahan yang punya lapisan dalam semacam puring. Setelah didiamkan sejenak, vertical steamer dipanaskan dan mulailah menyetim seluruh bagian pakaian sampai benar-benar licin dan rapi.
Cara diatas mendapat perhatian dan kritikan dari praktisi dan trainer laundry ternama bernama Santosa Budhi. Itu adalah jelas malpraktek dan “Cara Dry Cleaning Menggunakan Steamer” merupakan kegiatan yang membahayakan keselamatan pegawai dan pelanggan laundry. Setahu penulis dan sependapat dengan praktisi laundry tersebut bahwa steamer atau vertical steamer adalah termasuk salah satu jenis alat untuk menyeterika atau menghaluskan bahan atau kain seperti gorden, table skirting, sarung kursi dan sebagainya. Steamer ini mempunyai fungsi untuk menyeterika dan tentu yang diseterika adalah cucian atau pakaian bersih yang telah dicuci.
Perlu diingat, dry cleaning proses pencucian dengan menggunakan minyak eteris dinamakan perchloroethylene disingkat PCE, bukan “perchloroethene”, yaitu jenis petroleum solvent yang sintetis (bukan petroleum solvent alami yang berasal dari minyak bumi). Nah, minyak PCE tersebut dapat menguap dan ini membahayakan kesehatan karena dapat menyebabkan penyakit kanker. Maka proses pencucian dry clean menggunakan mesin khusus yang bisa melakukan proses pencucian, pemerasan, pengeringan dan destilasi yakni penyl;ingan agar PCE yang kotor tadi bisa dipergunakan lagi untuk mencuci. Istilahnya daur ulang.
Untuk jenis bahan yang dikategorikan dengan dry clean juga berbeda dan terutama terbuat dari serat bulu hewan seperti dari alpaca, angora, byson, unta, cashmere, catgut, chiengora, guanaco, llama, mohair, pashmina, qiviut, kelinci, ulat sutera, domba dan lain-lain atau campurannya. Nah, semua serat benang yang berasal dari bulu hewan ini mengandung minyak dan tidak bisa terkena air. Oleh karena itu dry clean cocok untuk jenis pakaian dari bahan tersebut dan bisa gunakan bahan kimia perchloroethylene (PCE).
Mahalnya harga mesin dry clean bukan berarti membenarkan cara tersebut di atas yakni dengan menyemprotkan pakaian dengan bahan kimia PCE karena bila terhirup bisa menyebabkan gangguan kesehatan manusia. Uap yang terhirup dapat merangsang bakteri karsinogen menjadi reaktif dan bisa menyebabkan penyakit kanker.
Penampakan mesin dry cleaning
Sebenarnya bagaimana sih bentuk dari mesin dry clean? Pada kunjungan expo laundry yang berapa kali dilaksanakan, penulis mendapat kesempatan untuk melihat peralatan dry clean. Salah satunya produk dari negeri Korea yakni Paros dengan brand Hwasung Cleantech kapasitas 18 kg. Berdesain kompak dengan sistem filtrasi yang sangat apik dan adanya lubang air untuk membuang endapan air.

Gambar contoh alat dan mesin dry cleaning
Mesin dry clean saat itu sedang bekerja untuk membersihkan pakaian. Pada kesempatan itu penjaga stan menjelaskan garis besar fungsi mesin dry clean dan bahan cairan apa yang harus dipergunakan. Bentuknya seperti mesin cuci biasa komersial berjenis front loading (dengan bukaan pintu depan) disertai kaca tembus pandang sehingga kita leluasa melihat proses pencuciannya.