Jakarta – Ramadhan karim, bulan puasa membawa berkah dan ini dirasakan oleh semua kalangan baik muslim maupun tidak. Di penghujung lebaran biasanya adanya peningkatan permintaan untuk mencucikan jasa laundry karena asisten rumah tangga pulang kampung dengan waktu yang lama.
Mereka sibuk mencari jasa laundry agar tidak repot mengurusi bajunya. Dan tentunya banyak yang sependapat demikian. Hal ini mengakibatkan banyak laundry yang mengerjakan ektra waktu akibat bertumpuknya cucian kotor yang musti dikerjakan. Belum lagi karyawan yang juga menginginkan ikut merasakan kampung halaman. Mau tidak mau pengusaha laundry memutuskan menaikan harga (atau bisa disebut juga tuslah) dari biasanya.
Kapan pengusaha laundry menaikkan harga laundry?
Mendekati lebaran hari raya idul fitri hampir dipastikan banyak yang menggunakan jasanya. Selain yang sudah disebutkan di atas seperti kelangkaan tenaga kerja untuk mengurusi soal cucian, juga mereka tak mau repot terhadap kotornya pakaian.
Pada pertengahan bulan puasa biasanya akan ada peningkatan yang signifikan karena asisten rumah tangga mulai meninggalkan majikan menuju ke kampung halaman. Saat itu orang yang biasa manja dengan adanya pembantu (bahasa keren sekarang asisten rumah tangga) mulai membutuhkan jasa kita.
Yang biasa dengan gadget canggih mulai kasak-kusuk mencari kata kunci laundry kiloan di tempatnya area masing-masing. Beruntung yang sudah punya website atau telah dibuatkan laundry listing, maka punya kesempatan menaikkan harga yang lebih tinggi dari hari biasanya. Hal ini mafhum karena kelangkaan tenaga kerja baik itu kurir sendiri, ART maupun banyaknya gerai laundry yang tutup.
Anda boleh menaikkan sekitar 50 persen dari harga biasanya. Bahkan yang melayani laundry lebaran tetap buka sampai order tak tertangani dan pelanggan akan mafhum tentang alasan kenaikan laundry lebaran ini. Misal jikalau laundry Anda harga normalnya adalah Rp 6.000,-, nah saat H-7 atau tujuh hari sebelum lebaran harganya menjadi Rp 10.000,-. Anda boleh saja memperpanjang menjadi H+7. Penerapan ini bersifat situasional dan berbeda tergantung kebijakan laundry masing-masing.
Tata Cara Pembayaran THR Untuk Karyawan Laundry
Sesuai undang-undang ketenagaan yang berlaku bahwa pengusaha wajib membayarkan tunjangan hari raya dalam hal ini Idul Fitri bagi karyawan muslim. Dibayarkan penuh bila sudah bekerja selama setahun, namun bila belum dihitung prosentasi berapa bulan karyawan tersebut bekerja.
Bila ada dana berlebih, boleh dibagikan bingkisan lebaran seperti kue, sirup atau sarung agar. Pemberian yang tidak seberapa ini akan membuat karyawan senang dan merasa dihargai. Anda boleh membagikan bingkisan kepada sekitar outlet untuk warga seperti tukang ojek pangkalan, satpam/hansip sekitar outlet yang telah membantu memperlancar usaha laundry.
Pengaturan Cuti Lebaran Untuk Karyawan Laundry
Karyawan juga manusia yang menginginkan rindu kampung halaman setelah sekian lama berkutat pada cucian kotoran. Tapi bila mereka ingin pulang semua pada waktu yang bersamaan tentu merepotkan usaha kita. Apalagi pada saat sekarang menjelang lebaran tentunya pekerjaan semakin banyak.
Perlu dijadwal siap saja yang boleh dan siap yang tetap masuk kerja saat lebaran. Tentunya mereka diberi uang ekstra atau dihitung lembur saat jaga outlet di hari lebaran. Jikalau perlu diberi fasilitas tambahan seperti dibelikan tiket gratis bila mau jaga atau mengerjakan laundry seperti yang diinginkan kita. Hal ini tergantung kebijakan kita saja, bukan suatu anjuran dari penulis.
Laundry Ikut Tutup Saat Lebaran
Umumnya seperti yang penulis amati adalah banyak outlet laundry ikut meliburkan diri saat lebaran. Mereka pikir toh siapa yang akan menaruh laundry pada saat hari idul fitri? Memang betul, biasanya tiga hari setelah hari raya, banyak yang mencari jasa laundry. Dan pelanggan akan kecewa ketika mengetahui laundry langganannya masih tutup. Tak sabar biasanya mencari alternatif lain dengan menelusuri mesin pencari Google, laundry mana saja yang masih buka di sekitar wilayahnya.