Mungkin bagi Anda pengusaha laundry yang sudah berkecimpung lama di dunia kucek mengucek pasti pernah mengalami laundry kepunyaan pelanggan yang tidak diambil sampai sekian lama dan nomor yang tertera sulit dihubungi. Sebal, bukan? Nah, mungkin cara ini bisa Anda terapkan di outlet Anda agar Anda tidak mengalami kerugian yang cukup berarti.
Sebenarnya terlepas dari hal itu, seyogyanya pelanggan membayar terlebih dahulu jasa baru kita kerjakan seperti Anda pesan makanan/minuman di sebuah restoran, membayar terlebih dahulu baru dilayani, walau ada yang tidak seperti ini misal di rumah makan kecil. Lho kok membahas soal makanan sih? Haha… Itu hanya perumpamaan saja.
Istilahnya laundry bayar di muka atau bayar duluan sudah diterapkan oleh penulis. Awalnya sih, penerapan ini mendapat cibiran dari para pelanggan dan membanding-bandingkan dengan laundry lain karena kok layanan berbeda pada umumnya.
Kalau pelanggan lama, penulis beri dispensasi dengan membayar DP (down payment) atau uang muka. Atau pelanggan baru yang tidak atau belum mengerti masih diberi kesempatan untuk menikmati bayar ala kadarnya terlebih dahulu sambil mengedukasi bahwa lain waktu untuk membayar penuh saat menaruh cucian berikutnya.
Apakah sudah efektif dan pelanggan mau mentaati peraturan ini? Ya, tentu saja dengan papan pengumuman yang terpampang dan juga memberi penjelasan tentunya akan mengerti pelanggan tersebut. Efektifnya, laundry akan diambil tepat waktu karena pelanggan merasa sudah membayar dan ini mengurangi penumpakan di rak yang seolah-olah laundry ramai padahal mungkin barang sudah lama tidak diambil-ambil pelanggan.
Mungkin ada wacana lain dalam penerapan segi pembayaran di awal di tempat yang Anda kelola bisa menuliskan suka dan dukanya melalui kolom komentar yang tersedia di bawah ini.
