Meskipun pengamat bisnis mewanti-wanti untuk jangan mengandalkan sosial media semacam facebook sebagai senjata utama pengembangan bisnis online, masih banyak pelaku bisnis yang masih tetap melakukannya padahal ada yang jauh lebih penting yang bisa menjadi sarana branding untuk menumbuhkan kepercayaan dari calon konsumen.
Ada beberapa alasan masih betahnya pelaku bisnis melakukan promosi terus menerus di lini masa Facebook yaitu gratis dan mudah mempergunakannya, satu akun bisa membuat beberapa fanpage dan grup bisnis apalagi teknologi telepon pintar hadir memanjakan pengguna dengan adanya aplikasi yang bisa diunduh membuat dunia terasa dalam genggaman.
Walau pihak Mark sudah mengarahkan untuk membuat page dijadikan tempat untuk mempromosikan usaha, tetapi pengguna masih tetap saja bandel dengan mempromosikan iklan di berandanya bahkan dengan cara tidak terpuji yaitu tag kepada teman atau kirim pesan pribadi (inbox) tanpa persetujuan terlebih dahulu dan hal ini membuat suasana tidak nyaman. Setiap lihat status isinya promosi tak peduli akan interaksi terhadap teman sebagai pengikutnya. Facebook bukan forum jual beli, jadi ajaklah interaksi teman dengan berkomentar yang positif akan menambah suasana keakraban.
Bangunlah relasi di jejaring sosial Facebook dengan memberi status yang positif dan jangan melulu jualan misalnya tentang tips atau info yang bermanfaat bagi orang lain dan bangunlah personal branding yang membuat orang akan mengingat Anda dan apa yang Anda tawarkan.
Ada fenomena menarik akhir-akhir ini yakni yang dilakukan pelaku bisnis online yakni melakukan aksi live untuk menggelar barang dagangannya. Fitur live yang tersemat di Facebook yang tadinya hanya untuk hiburan, kini menjadi senjata pamungkas yang dilakukan terutama kaum emak menggelar lapak daganngannya.
Ternyata bukan emak-emak saja yang beraksi, anak muda yang cantik-cantik maupun ganteng tanpa sungkan menawarkan barang dagangannya terutama pada group yang berpenghuni ramai. Tentu saja ada nilai plus sendiri dengan mealkukan aksi live dagang ini. Pembeli akan percaya karena sudah melihat wajah langsung penjualnya dan barang-barang yang diperdagangan adalah benar adanya, bukan fiktif.
Barang yang diperdagangkan umumnya baju, tas, sepatu dan keperluan fashion lainnya. Tentunya pedagang harus rajin online pada jam-jam tertentu dan update stock yang ada. Jangan itu-itu saja yang ditawarkan, nantinya pembeli akan bosan. Penulis lihat pelaku usaha laundry belum ada yang meniru fenomena unik ini. Tapi mungkin suatu saat akan ramai dan meredup sesuai perkembangan jaman.
Tentu Anda ingin usaha bisnis laundry atau yang lain berkembang dan dikenal oleh orang-orang. Cara di atas cukup bagus tapi akan menyita waktu. Untuk branding bisa saja dengan memperkenalkan nama produk. Anda harus membuat nama brand usaha Anda dengan media sosial melalui fanpage, twitter maupun instagram. Nama brand harus serupa dan mudah diingat pada ketiga media sosial tersebut. Perkenankanlah saat Anda melakukan kampanye tadi. Saat Anda tidak sedang online, calon pelanggan tentu mengingat-ingat produk Anda. Selamat mencoba.